Home   About   Contact

Thursday, October 10, 2013

Sekilas Tentang Pengobatan Tradisional Karo

Karo adalah Suku Bangsa yang telah eksis selama ratusan bahkan ribuan tahun dan mendiami beberapa wilayah pada Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, dan sekaligus menjadikan salah satu nama Kabupaten di Dataran Tinggi Karo, yaitu Kabupaten Karo. Beberapa wilayah yang diduduki oleh masyarakat Karo di Sumatera Utara disebut dengan Tanah Karo, dimana wilayah-wilayah tersebut mencakup Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, dan juga hingga ke Aceh Tenggara.

Masyarakat Karo merupakan masyarakat yang memiliki peradaban budaya yang tinggi, dan hal ini terlihat dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang telah berkembang selama ribuan tahun di daerah ini. Sebagai buktinya di daerah Karo dapat ditemukan keberadaan Rumah Siwaluh Jabu atau juga sering disebut Rumah Adat Karo, yaitu rumah besar dan tinggi, serta dilengkapi dengan teknologi tahan akan goncangan gempa.

Selain keberadaan rumah adat, masyarakat Karo juga telah mengenal budaya tulis menulis semenjak ratusan tahun yang lalu. Tulisan itu secara umum masih dapat terlihat pada lembaran-lembaran kulit kayu ulim yang disebut Pustaka Laklak, yaitu tulisan dengan aksara khas Karo. Melalui Pustaka Laklak kita dapat menemukan berbagai tulisan-tulisan, yaitu tentang ramalan (katika), Turi-turin (cerita), mangmang/tabas (mantra), kitab ketabiban, ratapan (bilang-bilang), kita mayan (beladiri), ndung-ndungun (pantun), serta ramuan obat-obatan. Khusus mengenai keberadaan tulisan tentang kitab ketabiban, serta ramuan obat-obatan yang dapat ditemukan pada Pustaka Laklak ini, mengindikasikan bahwa pada masyarakat Karo telah berkembang ilmu pengobatan secara tradisional semenjak ratusan tahun yang lalu.

Pengobatan tradisional Karo yang dalam bahasa Karo disebut Tambar Kuta, merupakan praktek pengobatan tradisional yang telah berkembang selama ratusan tahun pada masyarakat Karo. Praktek pengobatan tersebut mencakup pengobatan herbal, akupuntur, mandi sauna (oukup), dan lain sebagainya.

Berbagai teknik pengobatan tradisional pada masyarakat Karo juga dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis kelamin anggota masyarakat, serta tingkat usia. Pengelompokan tersebut dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Tambar Danak-Danak (Obat kaum Anak-Anak)
2. Tambar Pernanden (Obat kaum Ibu)
3. Tambar Perbapan (Obat kaum Bapak)
4. Tambar Sinterem (Obat untuk orang banyak)

Meski keberadaan pengobatan tradisional Karo sudah dikenal secara turun temurun oleh masyarakat Karo semenjak ratusan tahun, tetapi pada kenyataanya sejauh ini belum terlalu populer pada kalangan masyarakat luas. Kurang populernya pengobatan tradisional Karo bukan karena teknik pengobatan ini tidak mujarab dalam mengobati penyakit, tetapi alasan paling utama adalah keberadaan pengobatan tradisional ini kurang dipromosikan, sehingga memang tidak dikenal oleh masyarakat banyak.

Karena keterbatasan media konvensional untuk melakukan ekspose terhadap keberadaan pengobatan tradisional Karo, maka ijinkanlah penulis untuk mempublikasikan berbagai teknik-teknik pengobatan ini melalui blog ini, sehingga pada suatu saat kelak, keberadaan pengobatan tradisional Karo dapat dikenal luas oleh publik dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kesejahtraan umat manusia.

No comments:

Post a Comment