Home   About   Contact

Wednesday, October 16, 2013

Obat Tradisional Karo untuk Penyakit Epilepsi

Epilepsi atau dikenal juga dengan istilah ayan adalah penyakit saraf menahun dan akan menimbulkan serangan secara mendadak, serta berulang-ulang tanpa alasan yang jelas. Pada penderita umumnya berbagai sinyal-sinyal dari jutaan sel saraf (neuron) yang bertugas mengordinasikan semua aktivitas tubuh termasuk perasaan, pikiran, pengelihatan, serta gerakan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat terjadi oleh berbagai sebab, diantaranya: trauma kepala, tumor otak, dan lain sebagainya.

Secara umum penyakit ayan diduga disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol, dan lain sebagainya. Namun kadang-kadang, ayan juga didiagnosa berdasarkan genetika, tetapi dipastikan bukan merupakan penyakit keturunan. Sejauh ini penyebab pasti akan terjadinya penyakit ayan masih belum diketahui secara jelas.

Sejauh ini pengobatan epilepsi secara umum dilakukan dengan motode terapi dengan penggunaan obat anti-epilepsi. Hampir sebanyak 70 persen dari kebanyakan pasian epilepsi kejang dapat dikendalikan dengan penggunaan obat. Sementara sekitar 20-25 persen lainnya mengalami frekwensi dan keparahan setelah menggunakan obat anti-epilepsi.

Sementara itu jenis obat-obatan anti-epilepsi sendiri memiliki berbagai macam variasi. Berdasarkan ketersediaanya secara medis, obat epilepsi terbagi atas 2, yaitu obat dengan half-lives yang lebih pendek, sehingga konsumsinya lebih dari sekali setiap hari, sementara obat anti-epilepsi half-lives yang panjang seperti fenitoin, fenobarbital, dan ethosuximide umumnya cukup dikonsumsi 1 kali sehari.

Obat Tradisional Karo untuk Penyakit Epilepsi


Secara turun-temurun masyarakat Karo juga sudah mengenal penyakit epilepsi (Bahasa Karo: Tabun) dan secara tradisional umumnya penyakit ini dikenal juga dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi dengan mengikuti terapi secara rutin, maka akan terjadi pengurangan frekwensi kejang/status epileptikus.

Adapun secara umum pada masyarakat Karo menggunakan ramuan tradisional untuk mengurangi frekwensi kejang yang diakibatkan oleh penyakit epilepsi adalah menggunakan ramuan dari dedaunan dan kemudian dihaluskan, serta diperas untuk diambil saripatinya, dan kemudian diminum. Berikut adalah ramuan herbal Karo untuk mengatasi penyakit epilepsi:

1. Daun bawang panjang
2. Daun terbangun
3. Daun serai
4. daun pupuk mula jadi
5. daun lengkuas
6. Garam
7. Merica
8. Rumput tahi babi

Adapun kumpulan dari ramuan-ramuan diatas, digiling hingga halus, kemudian diperas untuk mengambil saripatinya. Air saripati dari ramuan tersebut kemudian dikonsumsi sebagai minuman. Penggunaan ramuan secara berkala akan mengurang frekwensi kejang yang diakibatkan oleh penyakit epilepsi.

No comments:

Post a Comment