Home   About   Contact

Sunday, October 13, 2013

Obat Herbal Karo untuk Penyakit Cacar Air

Cacar air atau varicella simplex merupakan suatu penyakit menular pada manusia yang diakibatkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini ditandai dengan gejala penderita akan merasa demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala seperti ini mermang sangat khas untuk infeksi virus. Dalam kasus yang lebih parah, penderita akan merasakan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Setelah gejala awal muncul, maka beberapa hari kemudian akan timbul kemerahan pada kulit yang berukuran kecil dan pada umumnya ditemukan pertama sekali pada bagian dada.

Dalam tahap lanjut, kemerahan yang terjadi pada kulit kemudian berubah menjadi leting yang berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini munkin terasa agak nyeri dan juga gatal, sehingga dapat tergaruk secara tidak sengaja. Apabila leting dibiarkan, maka akan segera mengering dan membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap. Bercak ini kemudian akan pudar, sehingga beberapa waktu kemudian akan hilang tanpa meninggalkan bekas.

Apabila leting cacar itu dipecahkan, maka krusta akan cepat terbentuk lebih dalam, dan hal ini dapat mengakibatkan keberadaan leting akan sulit mengering, bahkan membutuhkan waktu yang lebih lama. Bila hal ini terjadi, maka infeksi bakteri yang terjadi akan lebih mudah terjadi pada bekas luka.

Obat Herbal Untuk Penyakit Cacar Air


Masyarakat Karo secara turun-temurun telah mengenal penyakit cacar air secara turun temurun. Penyakit ini dalam bahasa Karo dikenal dengan istilah Penakit Reme, sementara untuk obat cacar air dikenal juga dengan istilah penguras reme (obat cacar air). Adapun obat cacar air pada masyarakat Karo terdiri dari ramuan kembang-kembangan yang kemudian direndam pada air putih yang telah disediakan. Adapun ramuan-ramuan obat herbal Karo untuk penyembuhan penyakit cacar air secara lengkapnya adalah sebagai berikut:

Ramuan
  1. Bunga kiung (kembang tiung)
  2. Bunga cimen (kembang timun)
  3. Bunga tabu (kembang labu air)
  4. Bunga gundur (kembang kundur)
  5. Bunga beras-beras (kembang silaguri)
  6. Bunga pilulut (kembang pulut-pulut)
  7. Bunga pijer keeling (kembang pijer keling)
  8. Bunga sapa (kembang garingging)
  9. Bunga baho-saho (kembang buah-buah)
  10. Bunga beras (kembang beras)
  11. Bunga jambe (kembang labu makan)
Cara Pembuatan

Ramuan kembang-kembangan diatas direndam dalam air bersih dalam waktu beberapa saat, air rendaman kemudian diminum 3 kali dalam sehari. Minumlah air rendaman kembang-kembangan tersebut 3 kali dalam sehari, dan dalam waktu 2 hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

No comments:

Post a Comment