Home   About   Contact

Friday, January 31, 2014

Mengenal Kuning Melas Obat Tradisional Karo

Kuning adalah obat tradisional Karo yang digunakan dalam penyembuhan penyakit dan perawatan kesehatan. Pada masyarakat Karo dikenal berbagai jenis kuning dan salah satunya adalah kuning melas. Obat ini memiliki sifat melas atau panas karena terbuat dari bahan dasar seperti jahe, merica, kencur, bawang merah dan bawang putih. Adapun kegunaan dari kuning melas biasanya digunakan untuk menghangatkan sekaligus mengembalikan kesegaran tubuh.

Selain digunakan untuk menghangatkan dan mengembalikan kesegaran tubuh, kuning melas juga digunakan agar penggunanya dapat pulas tidur pada saat malam hari. Khusus bagi anak-anak kuning melas juga bermanfaat agar pulas tidur, serta mencegah agar tidak buang air kecil pada malam hari.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kuning melas dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu kelompok  ramuan yang dibeli, kelompok ramuan daun tumbuhan, kelompok bunga tumbuhan, dan kelompok bahan-bahan lainnya. Adapun bahan-bahan pembuatan kuning melas yang terdiri berbagai  kelompok tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

Ramuan yang Dibeli
  • Jahe (1 ons)
  • Merica (1 ons)
  • Kencur (1 ons)
  • Bawang Merah (1 ons)
  • Bawang Putih (1 ons)
Ramuan Daun Tumbuhan
  • Daun sisik naga (enam helai)
  • Daun Ukat-ukat (enam helai)
  • Daun Calung-calung (enam helai)
Ramuan Bunga Tumbuhan
  • Bunga Kiung (segenggam)
  • Bunga Kembang Sepatu (enam lembar)
Bahan-bahan Lain
  • Beras Pulut (1 kg)
Adapun cara pembuatan kuning melas dimulai dari membersihkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibeli kemudian digiling hingga lumat. Begitu juga dengan bahan-bahan yang tergolong daun-daunan dan bunga tumbuhan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian digiling hingga lumat. Bahan-bahan yang telah digiling ini kemudian dicampurkan dengan tepung beras, diaduk hingga merata dan kemudian dicetak berbentuk bulat dan di jemur.

Untuk menggunakan kuning melas ini dapat dilekukan dengan cara mengoleskan pada bagian tubuh atau dimakan. Sebelum digunakan, kuning terlebih dahulu dicairkan menggunakan air dingin, lalu dioleskan ke seluruh bagian tubuh. Kuning juga dapat dimakan langsung untuk pengobatan penyakit dan perawatan kesehatan dari dalam tubuh.

Thursday, January 30, 2014

Cara Mengobati Kudis dengan Ramuan Tradisional Karo

Kudis atau scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau. Dalam bahasa Karo penyakit ini disebut dengan kudil yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya keropeng, kebotakan, dan rasa gatal-gatal pada kulit, khususnya pada kulit telapak tangan dan kaki. Sementara kudis yang terdapat pada hewan peliharan, orang Karo sering menyebutnya dengan istilah darangen.

Penyakit kudis umumnya dijumpai pada daerah-daerah kumuh serta kurangnya menjaga kebersihan badan. Penyakit ini juga kerap menimpa saat musim penghujan tiba. Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya rasa gatal pada bagian sela-sela kaki, tangan, di bawah ketiak, dan juga pinggang.

Kudis juga termasuk penyakit yang mudah menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi ketika terjadi kontak langsung atau memakai baju, handuk penderita. Selain menggunakan obat-obatan yang tersedia di apotik, penyakit kudis juga dapat diatasi dengan pengobatan tradisional.

Masyarakat Karo yang telah mengenal penyakit kudis secara turun-temurun memiliki resep ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Adapun cara mengatasi penyakit kudis dengan menggunakan ramuan tradisional Karo dapat dipelajari seperti yang akan dijelaskan berikut ini:

Bahan-bahan
  • Daun ruku-ruku
  • Daun tembakau
  • Jerangau
  • Batu apung (Boroh)
  • Daun bedi
  • Minyak kelapa
Cara Penggunaan
Bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian dicampur kemudian digiling hingga halus, serta ditambah sedikit air putih. Kemudian ramuan tersebut dioleskan pada kulit yang terkena penyakit kudis dengan menggunakan bulu ayam. Lakukan pengobatan 3 kali dalam sehari hingga 5 hari. Apabila penyakit kudis belum juga menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, maka silahkan kunjungi dokter yang terdekat dengan Anda.

Wednesday, January 29, 2014

Pengobatan Tradisional Karo untuk Penyakit Kencing Nanah

Kencing nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang timbul akibat terjadinya infeksi pada laipasan uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Infeksi ini terjadi diakibatkan oleh Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri gram negatif berbentuk diplokokus yang dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.

Penyakit ini sebenarnya merupakan penyakit seksual yang kerap ditemukan yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan pasangan yang telah terkena infeksi sebelumnya. Karena penyakit ini sering tidak memberikan gejala klinis secara nyata terhadap perempuan, sehingga para pasian perempuan kerap tidak mendapatkan terapi memadai, sehingga berpotensi menularkan gonore terhadap pasangan.

Kencing nanah atau gonore merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita apabila tidak diatasi dengan segera. Pada wanita, gonore juga dapat mengakitbatkan radang panggul dan dapat diturunkan terhadap bayi melalui infeksi pada mata yang berakibat kebutaan.

Pengobatan penyakit kencing nanah dapat dilakukan secara medis, yaitu berobat kepada seorang dokter kulit dan kelamin agar dicarikan solusi terapi yang paling tepat. Terkadang dokter juga akan melakukan pemeriksaan biakan untuk mengetahui obat antibiotik yang paling ampuh untuk mengatasi penyakit ini.

Selain melakukan pengobatan secara medis, pengobatan penyakit kencing nanah juga sebenarnya dapat dilakukan secara tradisional. Pada masyarakat Karo, penyakit kencing nanah sudah dikenal secara turun-temurun yang dikenal dengan istilah penyakit pasar. Karena keberadaan penyakit ini sudah dikenal secara turun-temurun, sehingga cara mengatasinya juga telah dikenal sejak lama secara tradisional.

Adapun cara pengobatan tradisonal Karo untuk penyakit sakit kencing nanah dapat diatasi dengan ramuan dan cara pemakaiannya seperti yang akan dipaparkan berikut dibawah ini:

Bahan-bahan:
  • Nanas Hutan (Nenas Merah)
  • Gula Batu
  • Jeira Jantan
Cara Pemakaian
  • Nanas dikupas dan dipotong persegi sekitar 1 inci setiap potong
  • Bagian potongan nanas ditaburi gula batu bersamaan dengan jeira kemudian ditumbuk
  • Bahan-bahan yang sudah ditumbuk kemudian diembunkan semalaman
  • Setelah diembunkan, ramuan ini kemudian dapat dimakan untuk mengatasi penyakit kencing nanah
Terapkan pengobatan ini hingga waktu 3 minggu, bila kondisi penyakit kencing nanah yang Anda alami belum mengalami perubahan ke arah kesembuhan, maka sebaiknya kunjungilah dokter terdekat untuk mengkonsultasikan lebih lanjut tentang penyakit yang Anda derita.

Sunday, January 26, 2014

Mengatasi Batuk Dengan Ramuan Tradisional Karo

Batuk merupakan jenis penyakit ringan yang kerap dialami oleh setiap orang. Penyebab batuk sejatinya terjadi karena beragam faktor, tapi biasanya sangat terkait dengan sistem pernafasan. Meski tergolong sebagai penyakit ringan, terkadang keberadaanya dapat membuat penderitanya resah dan hal tersebut sangat bergantung terhadap derajat keparahannya, mulai dari batuk ringan, sedang hingga batuk berat.

Bila tingkat keparahan batuk masih dalam batas ringan, maka penangannya juga masih dapat dilakukan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan kimia. Hal ini perlu segera dilakukan untuk mencegah batuk tidak semakin parah.

Sebagai solusinya, untuk mengatasi batuk ringan dapat juga menggunakan resep ramuan tradisional Karo yang sudah diturunkan secara turun-temurun oleh leluhur. Ramuan-ramuan pengobatan tradisional Karo untuk mengatasi batuk ringan sangat mudah didapatkan dan cara pembuatannya juga sangat sederhana, sehingga sangat layak untuk dicoba.

Berikut ini adalah ramua-ramuan obat tradisional untuk mengatasi penyakit batuk yang dapat segera Anda terapkan. Apa saja ramuan-ramuan yang perlu Anda persiapkan, sekaligus bagaimana cara pembuatannya, berikut adalah penjelasannya:

Bahan-Bahan

1. Bulung Gundera (Daun Bawang Panjang)
2. Sira (Garam Dapur)
3. Lada (Merica)
4. Beras
5. Kemiri

Cara Pengolahan

Setelah bahan-bahan pembuatan sudah tersedia, maka kemudian digiling hingga halus. Ramuan-ramuan yang sudah tergiling hingga halus kemudian dicampurkan dengan air putih, kemudian diminum.

Anda dapat mencoba ramuan ini hingga dua hari, dimana setiap hari Anda diharuskan meminum 3 kali dengan takaran satu gelas setiap diminum. Bila dalam dua hari penyakit batuk belum mereda, maka disarankan agar Anda segera berkonsultasi dengan dokter terdekat.

Saturday, January 25, 2014

Sembur Beltek, Obat Pengusir Masuk Angin dari Tanah Karo

Sembur beltek adalah salah satu obat tradisional yang dipergunakan oleh suku Karo sejak lama untuk mengatasi berbagai penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan perut atau lambung. Sembur beltek sendiri terdiri dari dua suku kata dalam bahasa Karo, yaitu sembur berarti obat yang disemburkan dan beltek yang artinya perut atau lambung.

Bahan dasar pembuatan sembur terdiri dari beras, dauan-daunan hutan, jahe, lada, kunyit, bawang merah, temulawak yang semuanya digongseng dan kemudian ditumbuk tidak terlalu halus. Khasiat sembur beltek sendiri digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan pada bagian lambung, seperti masuk angin, sakit perut, hingga sakit kepala. Selain itu sembur beltek juga dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh.

Cara penggunaan sembur beltek sendiri dilakukan dengan dua cara, yaitu dikunyah hingga halus dan kemudian disemburkan ke bagian tubuh yang dianggap perlu. Selain itu sembur beltek juga dapat langsung dikonsumsi meski rasanya akan terasa sedikit pedas.

Sembur beltek cocok digunakan oleh seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski demikian, pada umumnnya masyarakat Karo terlihat lebih sering menggunakan sembur beltek untuk mengatasi keluhan penyakit yang dialami oleh anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.

Meski tidak terlalu dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, tapi hingga kini keberadaan sembur beltek masih tetap eksis ditengah-tengah masyarakat Karo. Hampir secara umum masyarakat Karo yang tinggal di pedesaan masih tetap menggunakan sembur untuk pengobatan penyakit-penyakit lambung yang masih dianggap ringan serta tidak perlu penanganan lebih lanjut dari pihak medis.

Selain dibuat sendiri, keberadaan sembur beltek juga tersedia diberbagai pasar-pasar tradisonal Karo untuk dibeli. Beberapa penjual sembur beltek dapat ditemukan di pasar tradisional Karo, seperti halnya di Pajak Pancurbatu, Delitua, dan juga di pajak Tigabinanga.

Friday, January 24, 2014

Tawar Penggel, Obat Tradisional Patah Tulang Khas Karo

Tawar penggel adalah pengobatan tradisional patah tulang dari Tanah Karo yang keberadaanya masih tetap eksis hingga saat ini di tengah-tengah masyarakat. Pengobatan tawar penggel sendiri biasanya dilakukan oleh seorang Pertawar penggel, yaitu julukan oleh suku Karo bagi seseorang yang memiliki keahlian untuk mengobati patah tulang atau kerap juga dijuluki sebagai guru atau dukun patah tulang tradisional Karo.

Diberbagai daerah yang ditinggali oleh masyarakat Karo, khususnya di Kabupaten Karo dan Kota Medan, profesi pertawar penggel atau dukun patah tulang masih dapat dengan mudah ditemukan. Bahkan salah satu dukun patah yang paling terkenal di Indonesia yang berasal dari Tanah Karo adalah dukun patah Gurusinga. Keberadaan balai pengobatan patah tulang Gurusinga dapat ditemukan diberbagai kota besar di Indonesia, terkhusus di Medan dan Jakarta.

Tawar Penggel ini juga mencakup pengobatan berbagai jenis penyakit yang berkaitan dengan urat, otot, dan tulang seperti terkilir, keseleo, tulang bergeser, salah urat, patah tulang sampai tulang remuk. Bagi pasien yang mengalami patah tulang atau tulang remuk, proses pengobatannya dilakukan tanpa serumit di rumah sakit dimana harus dironsen atau jika dianggap tidak mungkin ditolong maka dilakukan amputasi.

Pertawar penggel atau sang guru umumnya hanya melihat tulang yang bermasalah, kemudian  mengolesi minyak urut rahasia yang dibuat sendiri, serta dibarengi dengan teknik pemijatan khusus. Ketika proses pengobatan dilakukan secara rutin dalam beberapa hari, maka keberadaan tulang yang remuk atau patah tersebut akan sembuh dan kembali normal seperti sediakala.

Karena keberadaan tawar penggel memang terbukti berkhasiat untuk mengobati patah tulang, tidak heran bila keberadaanya masih sangat dipercayai hingga kini oleh masyarakat. Selain memang terbukti dapat menyembuhkan patah tulang, faktor harga yang dianggap lebih murah dibandingkan pengobatan medis modern juga menjadi satu alasan utama yang menjadikan dukun patah tulang Karo masih diminati hingga saat ini.

Adapun keberadaan pertawar penggel yang memiliki pengetahuan untuk mengobati patah tulang, secara umum sejauh ini merupakan pengetahuan yang diwariskan secara turun-temurun, terutama pada lingkungan keluarga ataupun pada tingkat tetangga pada masyarakat Karo.

Thursday, January 23, 2014

Mengenal Tawar Mbentar Obat Tradisional Karo

Tawar Mbentar atau sering juga disebut tawar mentar adalah obat tradisional khas Karo yang bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit ringan. Tawar Mbentar sendiri terdiri dari dua suku kata, yaitu tawar yang berarti obat atau jamu dan mbentar yang berarti putih, sehingga bila diterjemahkan secara bebas kedalam bahasa Indonesia, sehingga artinya menjadi obat yang berwarna putih.

Keberadaan tawar mbentar sebagai obat telah diwariskan oleh suku Karo dari generasi ke generasi. Bahkan disaat era modern seperti sekarang ini, keberadaan tawar mbentar sebagai obat keluarga masih banyak digunakan oleh kalangan masyarakat Karo. 

Tawar mbentar sendiri terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dicampur dengan berbagai rempah-rempah. Cara pembuatannya sendiri cukup sederhana, yaitu menghaluskan terlebih dahulu ramuan rempah-rempah yang telah tersedia. Setelah rempah-rempah digiling halus, kemudian dicampurkan dengan tepung beras, serta kemudian dibasahi dengan air.

Campuran rempah-rempah halus dan tepung beras yang telah dibasahi kemudian diaduk dengan rata. Setelah proses pengadukan selesai dilakukan, maka campuran rempah-rempah dan tepung beras tersebut akan tampak seperti adonan kue. Tawar mbentar yang berupa adonan ini kemudian dibulat-bulati sebesar kelereng, dan setelah selasai dibulati kemudian dikeringkan.

Setelah proses pengeringan selesai dilakukan, maka tawar mbentar sudah siap untuk digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, seperti penyakit gatal-gatal, demam ringan, pegal-pegal, masuk angin, penyakit lambung, dan penyakit ringan lainnya.

Cara penggunaan tawar mbentar sendiri dapat dilakukan dengan dua cara berbeda, yaitu cara pertama mencampurkan tawar mbentar dengan air putih, kemudian dioleskan pada bagian kulit yang terasa gatal. Hal ini juga dilakukan ketika tawar mbentar ditujukan untuk mengobati penyakit demam ringan, yaitu diolesi pada bagian kepala, dibagian perut ketika masuk angin, serta mengoleskan tawar mbentar pada bagian perut ketika masuk angin. Cara penggunaan kedua tawar mbentar dapat langsung dimakan dan hal ini ditujukan untuk mengobati berbagai penyakit dalam, seperti penyakit lambung dan lain sebagainya.

Bagi Anda yang ingin mencoba tawar mbentar sebagai obat alternatif, maka keberadaanya dapat dengan mudah ditemukan di berbagai pasar tradisonal daerah Karo, seperti di pajak Pancur Batu, Kabanjahe, Berastagi dan juga di pajak Tigabinanga.

Wednesday, January 15, 2014

Oukup, Mandi Sauna Tradisional Khas Karo

Oukup adalah mandi sauna tradisional khas suku Karo yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan sebagai ramuannya. Mandi sauna ini bermanfaat untuk kesehatan para ibu baru melahirkan, serta dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit; seperti penyakit gula darah, rheumatik, asam urat, dan lain sebagainya.

Secara umum metode oukup sangat mirip dengan mandi sauna yang banyak terdapat di rumah kecantikan. Namun hal yang membedakannya adalah oukup menggunakan ramuan khas Karo untuk menghasilkan aroma yang menyegarkan yang kemudian berkhasiat untuk penyembuhan penyakit.

Selain dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, pada saat melakukan trapi oukup tubuh akan mengeluarkan banyak keringat dan hal ini akan melancarkan perdaran darah. Selain itu sauna khas Karo ini juga berkhasiat untuk menghilangkan bau badan, serta menghilangkan lemak di dalam tubuh.

Keberadaan oukup yang sudah dikenal secara turun-temurun oleh masyarakat Karo, dulunya dilakukan dengan cara memasak air disertai dengan berbagai ramuan-ramuan. Setelah air mendidih, kemudian diangkat dan dimasukkan di dalam sebuah wadah berupa ember. Ember tersebut kemudian diletakkan di bawah kursi, orang yang akan melakukan trapi oukup kemudian duduk di atas kursi tersebut sambil dibungkus dengan selimut, sehingga uap air panas dari bawah akan memaksa keringat keluar. Seiring dengan keluarnya keringat saat melakukan trapi oukup, maka hal ini berguna mengeluarkan sisa kotoran dari dalam tubuh, sekaligus menyehatkan badan.

Saat ini keberadaan oukup sudah banyak dikomersilkan. Berbagai rumah oukup dapat dengan mudah di temukan, khususnya di kota Medan. Seiring dengan komersialisasi oukup yang semakin marak, pengolahan rempah-rempah juga sudah dimodrenisasi. Keberadaan rempah-rempah telah direbus pada sebuah wadah khusus, dari wadah tersebut akan terhubung dengan sebuah pipa ke ruang oukup. Ketika rempah-rempah dipanaskan, maka melalui pipa akan tersalur uap air yang memanasi ruang oukup.

Ruangan oukup biasanya didesain tertutup, sehingga ketika seseorang masuk didalamnya akan merasakan uap yang panas, sementara untuk bernafas saat mandi uap tersebut, klien akan memperoleh udara segar melalui lubang kecil yang disediakan di dinding kamar yang sekaligus juga berfungsi untuk mencegah keluarnya keringat secara berlebihan.

Meski sejauh ini belum ada penelitian medis secara resmi yang menyatakan oukup bermanfaat bagi kesehatan, tapi keberadaannya kian berkembang karena permintaan yang relatif tinggi. Semakin besarnya minat orang yang mengunjungi oukup, maka seiring itupula semakin banyak panti oukup yang bermunculan. Dari beberapa informasi yang mengemuka, paling tidak di Medan saat ini telah memiliki sekitar 60 panti yang tersebar di berbagai tempat.